Sabtu, 21 Juni 2014

Simbiosis Mutualisme antara Militer dengan Mafia Perminyakan

Sebagaimana yang kita ketahui bersama, usai Indonesia ditolak Amerika Serikat dalam pembelian alutsista di zaman Perang Dingin dan Dr. (HC) Ir. Soekarno (Pendiri Partai PNI) memutuskan untuk membeli alutsista dari Uni Soviet, terjadi tiga peristiwa amat penting di Indonesia yakni"pemberian" Supersemar kepada Letnan Jenderal Soeharto,pengeksekusian UU Penanaman Modal Asing oleh Pendiri Partai Soska Indonesia Raden Mas Soemitro Djojohadikoesoemo (priyayi yang dididik di Belanda), dan penguasaan Pertamina oleh militer. Oleh karena itu, kami sangat yakin bahwa orang tua Anda masih mengingat dengan baik siapa Direktur Utama Pertamina tahun 1968-1976. Iya benar. Letnan Jenderal Ibnu Sutowo yang tinggal persis di samping Jalan Cendana, Menteng.

Ia mulai aktif di dunia perminyakan sejak tahun 1956, resmi menjadi Direktur Utama Pertamina sejak tahun 1968, dan sudah memiliki simpanan pribadi sekurang-kurangnya 226,2 juta USD pada tahun 1970. Tahun 1976, beliau diberhentikan dari jabatannya karenakorupsi dalam jumlah yang sangat besarKorupsi ini membuat Pertamina berutang sebesar 10,5 miliar USD atau 30% total output (PDB) Indonesia saat itu Luar biasa bukan?

Sayangnya, hingga detik ini ia tidak pernah diadili, keluarganya tetap tinggal di samping Keluarga Cendana dan masih saja kerap membuat ulah, seperti menipu Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin dan Bank Indonesia.
  • Selingan: Anak Ibnu Sutowo, Adiguna Sutowo, mendirikan PT Mugi Rekso Abadi (MRA) pada tahun 1993. MRA memiliki 35 anak perusahaan, antara lain: Hard Rock Cafe, Zoom Bar & Lounge, BC Bar, Cafe 21, Radio Hard Rock FM (Jakarta, Bandung, Bali), i-Radio, majalah Cosmopolitan, majalah FHM, Four Seasons Hotel dan Four Seasons Apartement di Bali, dealership Ferrari, Maserati, Mercedes Benz, Harley Davidson, Ducati, dan Bulgari.
  • Selingan: Adiguna Sutowo dan istri gitaris Piyu "Padi" terlibat dalam penabrakan pagar rumah istri kedua Adiguna Sutowo.
  • Selingan: Putra bungsu dari Adiguna Sutowo, Indraguna Sutowo (Pembalap), menikah dengan Dian Sastrowardoyo (lulusan Filsafat, mantan pacar anak pendiri Pemuda Pancasila) pada Mei 2010.

Titel Direktur Utama Pertamina boleh saja tidak lagi dipegang Ibnu Sutowo, namun kekuasaan militer pada sektor perminyakan tetap mendominasi hingga hari ini. (Direktur Utama Pertamina selanjutnya adalah Mayor Jenderal Piet Haryono, Mayor Jenderal Joedo Soembono, dan Mayor Jenderal Abdul Rachman Ramly) Maka, bukan suatu pemandangan yang langka di Indonesia, di samping kantor-kantor Pertamina terdapat markas-markas militer.

Untuk mengetahui seberapa seksinya perminyakan Indonesia, silakan cermati perhitungan KPK atas pemasukan potensial negara dari sektor perminyakan bila seluruh aktivitas mematuhi hukum (/tidak ada penyelundupan, penyuapan, gratifikasi, dan korupsi.) Hasilnya adalah 20.000 triliun per tahun, 220% dari jumlah keseluruhan output (PDB) Indonesia per tahun 2013, atau 1.340% dari realisasi belanja negara tahun 2013.


MAFIA PERMINYAKAN
Foto: Muhammad Riza Chalid “Gasoline Godfather”, Purnomo Yusgiantoro (Menteri ESDM selama 9 tahun, Golkar, Alumni ITB), dan Hatta Rajasa (Alumni ITB) pada acara pernikahan anak Muhammad Riza Chalid

Karena semua kalangan berpendidikan telah mengetahui mengenai Muhammad Riza Chalid (MRC) “Gasoline Godfather” di Petral (Pertamina Energy Trading Limited), Hutomo Mandala Putra (Humpuss Group), Bambang Trihatmodjo (Bimantara Grup) (ipar-ipar salah satu capres), dan Hatta Rajasa dalam memaling uang rakyat dan hak rakyat di perminyakan, kami hanya akan memberikan sedikit generous clues for non engineering or economics graduates:
  1. Fakta: Pada 9 Juni 2014, Koran “Jakarta Post” memuat wawancara dengan Hatta Rajasa. Hatta Rajasa mengakui bahwa ia telah bersahabat dengan Muhammad Riza Chalid (MRC) selama beberapa dekade, mengatakan bahwa MRC mempunyai bisnis impor minyak, dan mengatakan bahwa ia kenal MRC dan Haji Harris Efendi Thahir (Ketua Umum Majelis Dzikir SBY Nurussalam) dari Majelis Dzikir.
  2. Fakta: Melihat sejarah Hatta Rajasa, ia dikenal sebagai salah satu pengusaha yang sejak tahun 1980 bergabung dengan Medco Energy milik Arifin Panigoro (Alumni ITB dan Pendiri Partai PDP) di Singapura dan di Indonesia.
  3. Fakta: Tabloid Politic Edisi 15 bulan Mei 2012 memaparkan bahwa Muhammad Riza Chalid mempunyai bisnis impor minyak, mempunyai Kidzania (di Pacific Place, SCBD Tomy Winata), mendirikan Al-Jabr Islamic International School yangdiresmikan oleh Menteri Agama Drs. H. Suryadharma Ali, M.Si., dan menempati rumah di Jalan Wijaya (di belakang Mabes Polri dan di kawasan SCBD Tomy Winata Bank Artha Graha).
  4. Fakta: Pada 2 Juli 2014, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, Prof. Dr. Emil Salim, Ph.D (keponakan Haji Agus Salim, Pendiri Partai PAN) menegaskan bahwa “R” adalah sahabat salah satu cawapres, R adalah keturunan Pakistan, R sangat ingin subsidi BBM tetap ada dan membesar karena akan semakin menguntungkan dirinya, dan terakhir kita membangun kilang penyulingan minyak (refinery) adalah pada sekitar zamanMarsekal Madya (Purn.) Ginandjar Kartasasmita (Alumni ITB).
  5. Fakta: Nama Riza Chalid makin ramai disebut-sebut sejak pemberitaan bahwaMenteri Negara BUMN Dahlan Iskan hendak membubarkan Petral karena disinyalir jadi sarang korupsi. Namun, belum tuntas rencana Dahlan Iskan membubarkan Petral, ia keburu dipanggil dan ditegur keras oleh Presiden Jenderal (Purn.) SBY  dan Hatta Rajasa di depan Karen Agustiawan (Alumni ITB). Isu pembubaran Petral pun kembali menguap.
  6. Fakta: Laporan Utama di Majalah GEO ENERGI Indonesia edisi Januari 2014: "Ambisi Pertamina buat (Si)apa?" yang ditulis oleh Sri Widodo Soetardjowijono, Ishak Pardosi, Amanda Puspita Sari, Faisal Ramadhan, dan Indra Maliara menguraikan bagaimana60 persen anggota kabinet SBY berasal dari rekomendasi Riza Chalid(dimasukkan melalui Hatta Rajasa-untuk mengamankan bisnis minyak Riza Chalid) dan bagaimana pernikahan Edhie Baskoro Yudhoyono dan Siti Ruby Aliya Rajasa diyakini hampir seluruh elemen masyarakat Indonesia berfungsi untuk mempertebal dan mengembangkan kerja sama dinasti Ny Ani Yudhoyono (anak Jend. Sarwo Edhie Wibowo) dan Hatta Rajasa di Indonesia.
  7. Fakta: Dr. Theodorus M. Tuanakotta, S.E., M.B.A. (Mantan CEO Deloitte salah satu Big4 Kantor Akuntan Publik/Auditor Independen di dunia, MBA dari Harvard Business School, pendiri Ikatan Akuntan Indonesia – Seksi Akuntan PublikTenaga Ahli BPK dan KPKpenulis buku "Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif" dan "Mendeteksi Manipulasi Laporan Keuanganyang sangat populer, penerima Satyalancana Wira Karya, dan dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia) menuturkan bahwa Hatta Rajasa memiliki influence amat sangat besar di Indonesia karena ia terlibat dengan Muhammad Riza Chalid "Gasoline Godfather" Pertamina Energy Trading Limited (Petral) di Singapura.
Foto: Muhammad Riza Chalid “Gasoline Godfather” dan Wakil Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Letjen TNI (Purn) Burhanuddin di Rumah Polonia.
Utama: Permainan antara Muhammad Riza Chalid “Gasoline Godfather” di Petral dan Hatta Rajasa
Tentu saja, hal ini ditolak mentah-mentah oleh Jokowi dan mereka pun terpaksa menciptakan duet dadakan Prabowo-Hatta dengan mahar 10 triliun. (Berbanding terbalik dengan Jokowi, Prabowo yang megap-megap keuangannya menerima duet dan uang ini). Usai transaksi tersebut, Bos Petral yang merugikan negara 75 triliun per tahun ini kemudianmembeli rumah Yurike Sanger, istri ketujuh Soekarno, untuk memberi kesan Sukarnoismelalui Haji Harris Efendi Thahir (Ketua Umum Majelis Dzikir SBY Nurussalam). Dalam menjaga investasinya, Riza Chalid rutin mengunjungi Rumah Polonia, membiayai tabloid “Obor Rakyat” yang dipimpin Asisten Staf Khusus Presiden Setyardi Boediono (penulis buku “Hanya Fitnah dan Cari Sensasi, George Revisi Buku” atau buku tandingan "Membongkar Gurita Cikeas" pada tahun 2009) dan Muchlis Hasyim Jahya (CEO Inilah Group [http://www.inilah.com, http://www.inilahjabar.com dan Inilah Koran])dan, bersama dengan Hatta Rajasa, menghalalkan segala cara untuk memenangi pilpres ini. Salah satu bentuk penghalalan segala cara yang dapat membuat Allah murka adalah menghilangkan makna suci “Perang Badar”, menggaet Pemuda Pancasila FPI FBRmencuri start dengan memaparkan visi-misi di tvOne milik Aburizal Bakriemembentuk laskar cyber bayaran yang memelintir berita buruk tentang Prabowo dan Hatta Rajasa menjadi baik dan melancarkan kampanye jahat kepada Jokowimencoba menipu mereka yang tidak mempunyai akses internet yang memadai dengan berbagai kampanye hitam, membuat surat palsu pemanggilan Jokowi terkait Bus TransJakarta yang dibuat oleh Edgar S. Jonathan (Ketua Tunas Indonesia Raya yang dekat dengan CameoProject saat membuat flashmob kotak-kotak untuk kampanye Basuki-Jokowi di tahun 2012)mencatut nama KPK dalam transkrip palsu dan isu kepemilikan rekening di Bank Shangai (Update: Progres 98 pimpinan Faizal Assegaf sudah dituntut oleh KPKJaksa Agungdan Megawati Soekarnoputri), menggunakan politik uangmenyulut emosi Pancasilais PDI-Perjuangan dengan mengatakan PDI-Perjuangan adalah jiplakan PKI melalui tvOne milik Aburizal Bakrie (Update: tvOne sudah minta maaf), mengganggu konsentrasi Jusuf Kalla sepanjang debat cawapres yang disiarkan di RCTI, Global TV dan MNC TV milik Hary Tanoesoedibjo dan Bambang Trihatmodjo yang ditonton oleh ratusan juta penduduk Indonesia, melarang moderator debat keempat Dwikorita Karnawati (Wakil Rektor UGM) melihat ke arah calon-calon menteri Prahara dan hadirin di belakang dirinyadan Hatta Rajasa tidak dapat menahan senyum ketika menikmati hal ini. Tindakan-tindakan tidak beradab calon menteri-menteri Prahara (duduk di belakang Hatta Rajasa) dan hadirin (di belakang moderator) ini sungguh tidak pantas ada di depan mata Allah dan di negeri ini.
  • Kabar belum terkonfirmasi: Simson Panjaitan yang berlatar belakang hukum dan minim pengalaman ditempatkan menjadi kepala keuangan (Head of Finance) di Petral.
  • Kabar belum terkonfirmasi: Wijasih Cahyasari “Wiwiek”, kakak Ani Yudhoyono, pernah menerima US$ 400 ribu dari Riza Chalid sebagai ganti Riza Chalid membatalkan pertemuan Wiwiek dan Dirut Petral Nawazier.
  • Kabar belum terkonfirmasi: Ari Soemarno (alumni RWTH Aachen, Jerman) diberhentikan usai menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina 2006-2009 karena berhasil membentuk Integrated Supply Chain (ISC)  untuk pembelian tender impor yang fair, ingin memindahkan Petral dari Singapura ke Batam, dan dikhawatirkan dekat dengan Megawati seperti adiknya, Rini Mariani Soemarno (Menperin tahun 2001-2004).
  • Selingan: Walaupun diberi jabatan Menteri Koodinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa dianggap sangat tidak mengerti ekonomi dan menjadi bahan tertawaan oleh Chatib Basri, Faisal Basri, Darmin Nasution, Fauziah Zen, Telisa Falianty, Lana Soelistianingsih, Mawar I. R. Napitupulu, dan hampir seluruh dosen yang mengajar di FEUI. Satu dari sekian banyak contoh yang mudah adalah ucapan Hatta Rajasa pada tahun 2010 yang menargetkan PDB Nominal mencapai angka Rp 10.000 triliun per tahun 2014. Pak Chatib Basri (sebelum terpilih jadi menteri) mengatakan "Menko Ekuin kalian sekarang tol*l banget tuh.. Masa' menggunakan PDB Nominal sebagai target.. Kalau saya jadi dia sih, gampang saja, saya naikan saja inflasi dua kali lipat." Hal ini sontak disambut tawa menggelegar satu kelas besar. Bagaimana mungkin seorang menko ekuin tidak mengetahui perbedaan antara PDB Nominal dan PDB Riil (yang sudah di-adjust dengan inflasi/kenaikan harga); sesuatu yang telah diajarkan di Pengantar Ekonomi 1.


Utama: Keburukan Setahun sebelum Pilpres

Utama: Permainan oleh Keluarga Ani Yudhoyono dan Partai Demokrat

Foto: Gatot Mudiantoro SuwondoCEO Bank BNI (adik ipar Ani Yudhoyono)

    Utama: Penistaan Rasa Keadilan oleh Keluarga Jend. Besar (Purn.) Soeharto dan Keluarga Ani Yudhoyono kepada Masyarakat Indonesia


    AKUN-AKUN PENYEBAR KEBOHONGAN DAN PEMBENTUK OPINI
    1. FPI dibentuk oleh pensiunan militer sebagai attack dog yang memisahkan militer dan polisi dari tuduhan pelanggaran HAM. (Lihat dokumen-dokumen Wikileaks) Di samping itu, ingat saat tahun 1998, selain militer, ada unsur lain yang melakukan kekerasan terhadap mahasiswa dengan senjata-senjata yang tak lazim dengan pakaian-pakaian menyerupai santri-santriTak hanya sampai di situ, Pemuda Pancasila yang diboyong ke dalam tim kampanye Prabowo-Hatta untuk memikat korban utang luar negeri zaman Soeharto rupa-rupanya juga digunakan untuk membuat bangsa Indonesia pucat pasi, teringat akan The Act of Killingkebiadaban peristiwa kerusuhan 13-15 Mei 1998, dan perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh

    2. Triomacan2000 (Syahganda Nainggolan [dulu Staf Ahli Menko Ekuin Hatta Rajasa, sekarang Direktur Penggalangan Relawan Tim Sukses Prabowo-Hatta Rajasa], Abdul Rasyid [Staf Ahli Menko Ekuin Hatta Rajasa], dan Raden Nuh) selalu melindungi dan memuja setinggi langit Hatta Rajasa, besan Ani Yudhoyono.