“Contohnya Petral mempunyai LC (letter of credit) hingga US$ 5,1 miliar atau sekitar Rp 60 triliun. Di Oktober 2013 Indonesiashortage (kekurangan) dolar. Kami di Pertamina saat itu berpikir, bagaimana untuk pengadaan BBM Indonesia. Karena ada Petral di sana, dia bisa prudent mengadakan BBM dan minyak,” paparnya.
Sehingga ia menyayangkan jika rencana Petral akan dibubarkan. Jika dibubarkan, ia mempertanyakan kepada siapa kebutuhan minyak Indonesia kana bergantung.
“Tetapi semangat (Petral) untuk dibubarkan apa? Yang penting BBM untuk Indonesia harus tetap jalan. Jadi jangan hanya dibubarkan, nanti siapa yang ngadain? Kalau kami Pertamina (Petral) sangat diperlukan,” sebutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar