PT Pertamina berencana membangun tiga kilang baru untuk dioperasikan mulai 2017. Untuk pembangunan ketiga kilang itu, perseroan mengharapkan insentif pemerintah.
“Soal insentif, sedang dibicarakan, tentunya pemerintah punya pertimbangan,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir, seusai diskusi di Kementerian Perindustrian, Jumat, 14 Desember 2012.
Bahkan, kata dia, kepada pemerintah, Pertamina telah menyampaikan daftar insentif yang diberikan di negara-negara lain. Ia menyebutkan pemerintah negara-negara lain selalu menyediakan insentif pembangunan kilang minyak untuk ketahanan energi. Beberapa insentif yang dapat diberikan, Ali mengungkapkan, antara lain berupa tax holiday.
Ia pun menyebutkan Arab Saudi sebagai contoh. Ali menjelaskan, negara itu memberi potongan harga untuk minyak mentah agar investor asal Cina tertarik membangun kilang. Ia menuturkan, keuntungan kilang memiliki margin yang sangat kecil. Namun, kata dia, diperlukan investasi yang besar.
Menurut penuturan Ali, diperlukan US$ 2 miliar hingga US$ 4 miliar bagi sebuah kilang untuk memproduksi 100 ribu barel per hari. “Membangun kilang merupakan kewajiban negara untuk menjamin pasokan energi dalam negeri,” katanya. Ia menyatakan, Indonesia harus ramah kepada investor, namun tetap mengutamakan kepentingan negara.
Ali menyatakan akan mengirim proposal kepada pemerintah awal 2013. Namun ia tidak menyebutkan insentif yang diharapkan dalam pengajuan proposal itu. “Kami ajukan proposal akhir Januari kepada pemerintah,” ujarnya. Ia mengatakan, Indonesia harus membangun tiga kilang hingga 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar